1. Pengaruh kebudayaan & kualitas dalam
membuat desain pemodelan grafik
Faktor
budaya yang memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada pengaruh dalam
membuat desain. Hal ini dikarenakan budaya adalah penyebab paling mendasar dari
keinginan dan perilaku seseorang. Selain itu budaya juga merupakan kumpulan
dari nilai – nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari
oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Setiap
kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang
memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para
anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis:
1.
kelompok nasionalisme
2.
kelompok keagamaan
3.
kelompok ras
4. area geografis
Banyak
sub budaya membentuk segmen pasar penting dan pemasaran yang sering kali
merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
konsumen. Sedangkan teknologi memberikan pengaruh yang tidak kalah penting
karena desain grafis pada awalnya diterapkan hanya pada media-media statis,
seperti buku, majalah, brosur dan hanya terbatas pada media cetak dwi matra
(dua dimensi).
2. Komponen desain grafis dalam dunia
perfilman
Dalam
dunia perfilman desain grafis adalah salah satu komponen yang terpenting.
Karena tanpa adanya desain dan grafis yang bagus film tidaklah menjadi sebuah
karya yang bagus dan menarik. Agar sebuah film dapat menarik perhatian
penontonnya dan menjadi bagus serta memiliki nilai seni yang tinggi ada
beberapa komponen desain grafis yang terdapat dan harus di perhatikan.
o
garis
o
bentuk
o
warna, tekstur dan cahaya
o
ilustrasi / gambar
o
huruf / tipografi
o
ruang (space)
Semua
itu di komposisikan dengan prinsip desain antara lain:
o
Keseimbangan
o
keserasian / harmoni
o
proporsi & skala
o
irama
o
kesatuan
3. Cara seseorang dalam merasakan desain
grafis yang selalu berubah sehubungan dengan interaksi manusia dengan komputer
Menurut
padangan saya, cara seseorang dalam merasakan desain grafis yang selalu berubah
sehubungan dengan imk adalah seperti layaknya kita mengikuti perkembangan
zaman. Jadi menurut saya, semakin maju zaman semakin maju juga desain grafis
yang ada salah satunya desain grafis secara digital. Kita sebagai manusia
modern dalam merasakan desain grafis yang selalu berubah harus mempunyai sikap
bijaksana dalam menyikapi maupun menikmati desain yang ada karena dari setiap
desain grafis yang ada bila kita memanfaatkan dengan baik maka akan bermanfaat
pula dengan baik.
4. Sejarah perkembangan desain grafis
Sejarah
desain grafis tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan seni rupa.
Karenanya, produk komunikasi visual tertua yang pernah ditemukan adalah lukisan
gua di Lascaux, Perancis, yang diperkirakan berasal dari 15.000-10.000 SM.
Simbol-simbol berbentuk ideogram ini kemudian berkembang menjadi aksara yang
pada masa modern ini rutin kita gunakan di layar.
Henry
Cole menjadi salah seorang yang paling berpengaruh dalam pendidikan desain di
Inggris, ia meyakinkan pemerintah tentang pentingnya desain dalam sebuah jurnal
yang berjudul Journal of Design and Manufactures. Dia menyelenggarakan The
Great Exhibition sebagai perayaan atas munculnya teknologi industri modern dan
desain bergaya Victoria.
Dari
tahun 1891 sampai 1896, Percetakan William Morris Kelmscott mempublikasikan
buku karya desain grafis yang dibuat oleh gerakan Arts and Crafts , dan membuat
buku dengan desain yang lebih bagus dan elegan untuk dijual kepada orang-orang
kaya. Morris membuktikan adanya potensi pasar untuk produk-produk desain
grafis. Morris juga mempelopori pemisahan desain grafis dari seni rupa. Karya
–karya Morris dan karya dari pergerakan Private Press secara langsung
mempengaruhi Art Nouveau, dan secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan
desain grafis pada awal abad ke 20.
Kata
Desain Grafis pertama kali digunakan pada tahun 1922 di sebuah esai berjudul
New Kind of Printing Calls for New Design yang ditulis oleh William Addison
Dwiggins, seorang desainer buku Amerika.
Raffe's
Graphic Design, yang diterbitkan pada tahun 1927, dianggap sebagai buku pertama
yang menggunakan istilah Desain Grafis pada judulnya
The
signage in the London Underground adalah contoh desain klasik pada abad modern
yang menggunakan jenis huruf yang dirancang oleh Edward Johnston pada tahun
1916.
Pada
tahun 1920, Aliran konstuktivisme di Uni Soviet melihat seni yang berorientasi
individu tidak ada gunanya bagi Rusia dan membuat sesuatu yang dapat diterapkan
di dunia nyata. Mereka mendesain bangunan, perangkat teater, poster, kain,
pakaian, perabot, logo, menu, dll.
Jan
Tschichold merumuskan prinsip-prinsip dasar tipografi modern pada tahun 1928
dalam bukunya yang berjudul New Typography. Tschichold, Bauhaus,Herbert Bayer
and Laszlo Moholy-Nagy, and El Lissitzky adalah tipografer yang berpengaruh
besar dalam ilmu desain grafis yang kita kenal sekarang ini. Mereka mempelopori
teknik produksi yang digunakan sepanjang abad ke 20. Pada tahun-tahun
berikutnya desain grafis mendapat banyak pengakuan dan mulai banyak diterapkan.
Pasca Perang Dunia II, kebutuhan akan desain grafis meningkat pesat, terutama
untuk periklanan dan kemasan produk. Perpindahan Sekolah Bauhaus dari Jerman ke
Chicago pada tahun 1937 membawa pengaruh besar pada desain di Amerika. Nama-
nama yang terkenal diantaranya Adrian Frutiger(desainer jenis huruf Univers dan
Frutiger), Paul Rand(yang dari akhir 1930-an sampai kematiannya pada tahun 1996
menggunakan prinsip Bauhaus dan menerapkannya padaiklan dan desain logo.
Perkembangan
industi desain grafis tumbuh seiring dengan perkembangan konsumerisme. Hal ini
menimbulkan kritik dari berbagai komunitas desain yang tertuang dalam First
Things First manifesto yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1964 dan
diterbitkan kembali pada tahun 1999 di majalah Émigré. Konsumerisme terus
tumbuh, sehingga terus memacu pertumbuhan ilmu desain grafis. Hal ini menarik
para praktisi desain grafis, beberapa diantaranya adalah : Rudy VanderLans,
Erik Spiekermann, Ellen Lupton and Rick Poynor.